literaryspring.com – Pemerintah Amerika Serikat mengambil langkah drastis dengan memangkas penerbangan di 40 bandara besar, mulai Jumat (7/11), menyusul terjadinya shutdown pemerintah yang berkelanjutan. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Transportasi AS, Sean Duffy, pada konferensi pers yang berlangsung Rabu (5/11).
Pengurangan ini diharapkan berdampak pada sekitar 10% dari total lalu lintas udara di bandara-bandara tersebut, meskipun FAA belum menginformasikan bandara spesifik yang akan terkena dampak. Administrator FAA, Bryan Bedford, mengungkapkan, “Kami meminta maskapai untuk berkolaborasi dalam penyesuaian jadwal penerbangan mereka.”
Kebijakan ini muncul akibat kekurangan staf pengatur lalu lintas udara yang diakibatkan oleh situasi shutdown. Para pengatur lalu lintas udara, yang bertanggung jawab atas keselamatan penerbangan, terpaksa bekerja tanpa menerima gaji, memicu banyak di antara mereka untuk mencari pekerjaan tambahan atau bahkan absen. FAA melaporkan lebih dari 400 kasus kekurangan staf, jumlah yang meningkat empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Duffy menekankan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga keselamatan penerbangan nasional. Ia mengakui bahwa meski para pengatur lalu lintas harus tetap bekerja, mereka juga harus memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tekanan ini berakibat pada lonjakan penundaan dan pembatalan penerbangan di seluruh AS.
Menurut Bedford, FAA akan bertemu dengan maskapai pada Rabu malam untuk mendiskusikan rincian penerapan rencana tersebut. Asosiasi maskapai Airlines for America menyatakan bahwa mereka diberitahu mengenai pengurangan penerbangan hanya satu jam sebelum pengumuman resmi, dan sedang berusaha meminimalkan dampaknya bagi penumpang.
Selain penerbangan komersial, FAA juga akan membatasi peluncuran roket dan penerbangan pesawat kecil di beberapa wilayah udara tertentu.